Thursday, May 29, 2008

SELAMATKAN BUMI DENGAN BETERNAK

Kemajuan teknologi berkembang dengan sangat cepat, dampaknya banyak hutan berubah menjadi lahan-lahan industri, tanpa kita sadari hijaunya bumi semakin terjajah dengan bangunan-bangunan pencakar langit yang selalu mengepulkan asap, menhgitamkan birunya langit. Kebutuhan hidup semakin meningkat, populasi manusia juga meningkat, berdirinya pabrik-pabrik memang dibutuhkan untuk peningkatan kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia, banyak tenaga kerja yang terserap darinya, tetapi terkadang kita lupa bahwa dari semakin pesatnya berdirinya pabrik-pabrik tersebut bumi semakin berat menahan beban, terjadinya pemanasan global dan yang tak kalah penting bagaimana nasib anak cucu kelak, karena secara tidak langsung kita membunuh masa depannya dengan sengaja ataupun tidak sengaja merusak bumi dengan membabat hutan menjadi pusat-pusat industri ataupun pabrik-pabrik.

Terlambatkah kita untuk menyelamatkan bumi?..belum, kita belum terlambat, masih banyak cara untuk bisa tetap hidup tanpa berdirinya pabrik-pabrik pembawa polusi, salah satunya yaitu menjadikan peternakan sebagai komoditi utama. Peternakan secara langsung akan bersinkronisasi dengan pertanian, semakin banyak ternak akan membutuhkan semakin banyak pula lahan pertanian dan akan semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan. Lalu bagaimana dengan limbah peternakan..misal cemaran N dari feses juga cemaran gas Metan dari semakin banyaknya ternak?..Itu kan juga dapat merusak kelangsungan bumi?. Kita memiliki ahli-ahli maupun profesor-profesor di bidang peternakan yang handal, limbah tersebut dapat di jadikan sedemikian rupa sehingga tidak akan mengganggu lingkungan dan kenyamanan manusia. Mendirikan sebuah peternakan tidak selalu harus menebang hutan..sebagi contoh seorang pengusaha peternakan berasal dari Indonesia tetapi sukses dan besar membangun peternakan di New Zealand tidak merusak apapun untuk mengelola 10000 (sepuluh ribu) ekor sapi perahnya, dengan metode ranch sapi-sapi tersebut dipelihara pada lahan seluas kurang lebih 5 hektar tanah, berarti secara langsung akan terbentuk suatu simbiosis mutualisme, dimana kotoran-kotoran ternak akan dimanfaatkan secara alami oleh rerumputan maupun tanaman di lokasi ranch, rerumputan maupun tanaman tersebut juga sebagai pakan sapi-sapi tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak ada penambahan konsentrat, sapi-sapi tersebut hidup secara alami dengan sentuhan manajemen pemeliharaan yang baik. Dengan metode beternak yang dia lakukan, dapat memberikan pekerjaan bagi orang banyak. Mari kita selamatkan bumi ini dengan beternak sesuai kaidah yang baik dan benar J..

No comments: