Wednesday, November 12, 2008

SARJANA MASUK DESA EXCHANGE

(sebuah solusi IT untuk program swasembada daging)


"We Can not Escape The Responsibility Tommorow By Evading Today", barangkali istilah itu masih layak kita tanamkan pada diri kita ketika kita ingat tanah kelahiran kita.

Kita tangkap suatu kesimpulan dari apa yang kami lakukan, kemajuan dari suatu daerah bukan keberhasilan dari para pemimpinnya, tetapi adalah kreatifitas dari warganya sendiri. Pemimpin hanyalah fasilitator.

Program Sarjana Masuk Desa adalah salah satu upaya pemerintah memfasilitasi sarjana yang baru saja lulus untuk kembali ke desa dan memajukan daerahnya, khususnya untuk mencukupi kebutuhan daging nasional. Pemerintah hanya memfasilitasi berhasil dan tidaknya tergantung SMD itu sendiri bagaimana memajukan daerahnya.


Saya teringat pada ucapan Kang Onno W. Purbo, "Kalo bangsa ini pengin maju, rakyatnya musti cerdas, agar rakyat cerdas ya harus belajar, belajar yang paling murah ya di Internet". Ketika kita berada di kota tinggal kita colokkan laptop ke line telepon jadilah internet, gimana dengan SMD ? apakah ada fasilitas itu dari pemerintah?Itulah pemikiran yang jadi pemikitan saya .....

Saya ingat filosofi CEO Jawa Pos, Cak Dahlan Iskan "Kalo makan bubur itu rasanya panas, jangan dari tengah, mulailah dari pinggir". Apa maksudnya, kalo bekerja untuk membangun jaringan SMD se-indonesia itu berat. Kenapa tidak dimulai dari yang dibawah FAKULTAS PETERNAKAN UNDIP dulu, khususnya mhasiswa ALUMNI PETERNAKAN UNDIP YANG LOLOS SMD. Mungkin teman-teman timbul pertanyaan ? Apa mungkin bisa koneksi ke Open Exchange. Jangan muluk-muluh dulu sobat. Mari kita awali coba membangun SAN (Sarjana Masuk Desa Area Network) dulu, atau SMDX (Sarjana Masuk Desa Exchange) lah, atau apalah yang penting pertama kali antar daerah yang dikelola SMD Alumni PETERNAKAN UNDIP nyambung dulu.

Setelah itu disitu kita masukkan beberapa service. Entah, VoIP, E - Learning, yang bisa digunakan untuk sharing resource dulu. Bagaimana dengan SDM nya? Saya sangat berharap pada SMD itu sendiri dan FAKULTAS PETERNAKAN UNDIP Untuk menaunginya.

Infrastruktur dari mana ? Alokasi Dana Dari SMD sendiri dan Fakultas Peternakan, saya kira bukan dana besar kalo harus merogoh koceknya sendiri untuk membeli peripheral. Tidak usah berpikir Mikrotik dulu, Edimax, Kenbatong dulu GPP lah ....., ....Nah setelah SMDX terbentuk, user sudah merasakan manfaatnya kita baru melangkah ke Open Exchange, syukur BAPAK YANG PUNYA PROGRAM SMD (DEPTAN) memberikan fasilitas itu.

Dengan adanya SMDX ini dibawah naungan FP UNDIP sebagai pengawas ataupun server, maka para SMD akan cepat tau perkembangan daerah SMD lain dan berbagi informasi..sebagai contoh Daerah Boyolali Jumlah Pakannya melimpah melebihi jumlah ternaknya, sedangkan daerah Wonogiri Sebaliknya...maka dengan adanya SMDX informasi akan cepat sampai, dan piak FP Undip sebagai pengawas SMD akan memutuskan untuk menyarankan untuk mengirim pakan ke daerah wonogiri, ataupun ternak ke boyolali...itu baru contoh sederhananya..dengan lingkup yang kecil..

Yang Penting Inamal A'malu Bi Niat ...... Ingat sobat ..... Going Process Never Ending ..... Good Luck !!!!

1 comment:

Unknown said...

Mas joko, blognya tak link back yach di blog ku.