TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK DUNIA PETERNAKAN

(muktilife@yahoo.com)

Dunia Informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat akhir-akhir ini,,meskipun di banding negara lain seperti singapura dan malaysia misalnya, kita masih sangat jauh dalam berbagai hal khususnya teknologi informasi. Indonesia adalah negara yang memiliki SDA yang sangat-sangat kaya, hal ini sangat berkebalikan dengan kemiskinan yang melanda negara kita tercinta. Secara SDA maupun etos kerja bangsa kita lebih baik dari mereka. Ada apa di balik keterpurukan ini???..Informasi adalah salah satu penyebabnya, penyampaian, ketepatan, kecepatan dan pemahaman dari informasi akan sangat-sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya untuk pengembangan peternakan. Akhir-akhir ini kita terlalu terbuai dengan yang serba instan untuk membangun bangsa ini tanpa mempedulikan kelangsungan anak cucu kita kelak, terlalu banyak pembangunan-pembangunan yang mengesampingkan aspek lingkungan atau nama kerennya "AMDAL"..penebangan hutan dan lain-lain secara tidak langsung akan membunuh kenyamanan masa depan bangsa dan bumi ini. Salah satu langkah untuk mebangun Indonesia adalah mengembangkan Peternakan yang bersanding dengan pertanian, sehingga dengan pengelolaan yang baik akan tercipta suatu keseimbagan alam. Mengapa pemerintah kurang tanggap akan dunia peternakan???..mungkin karena untuk membangun perlu waktu lama dan hasilnya tidak bisa terlihat cepat, sehingga ada ketakutan pada masa pemerintahannya kok tidak ada bekas pembangunan yang terlihat??..lain dengan industri,,meskipun hasilnya terlihat jelas tetapi hutangnya, dan dampaknya juga terlihat jelas. Sebenarnya ketakutan para pemimpin kita untuk menjadikan peternakan sebagai sektor penunjang utama pembangunan bukanlah suatu alasan karena masa kepemimpinannya pendek. Dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk pembanguna peternakan saya yakin tidak ada kendala para pemimpin dengan untuk melakukannya dengan masa jabatan maksimal 10 tahun atau dua periode menjabat...Australia bisa maju karena peternakannya, mengapa indonesia tidak?